SEMBELIT PADA ANAK
Sembelit atau konstipasi merupakan masalah umum yang sering terjadi pada anak-anak. Sembelit ditandai dengan jarangnya buang air besar, feses yang keras dan sakit ketika buang air besar, dan sering disertai dengan perut yang terasa melilit. Sembelit dapat mengganggu kualitas hidup anak. Selain menyebabkan perut terasa penuh, sembelit juga dapat memicu perut dan enkopresis (BAB yang tidak disengaja) pada kondisi yang kronis. Penatalaksanaan konstipasi ada dua yaitu secara farmakologi dan non farmakologi. Penanganan farmakologi dapat dilakukan dengan menggunakan obat pencahar
Sembelit dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti:
- Kurangnya asupan serat
- Kurang asupan cairan
- Alergi susu yang dikonsumsi
- Pengaruh obat yang dikonsumsi
- Pengaruh dari penyakit yang diderita
- Kurang aktivitas fisik
Penatalaksanaan sembelit atau konstipasi pada anak ada dua jenis, yaitu penatalaksaan secara farmakologi dan non farmakologi:
- Penanganan Non Farmakologi
- Memberikan anak makanan yang mengandung tinggi serat
Memberikan anak asupan makanan yang mengandung serat seperti sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian dan kacang-kacangan adalah cara efektif yang dapat dilakukan untuk mengatasi sembelit pada anak. Mengkonsumsi makanan yang mengandung serat akan membuat feses anak menjadi lunak dan lebih mudah dikeluarkan. Selain bisa mengatasi sembelit, makanan berserat tersebut juga mengandung banyak nutrisi, seperti vitamin dan mineral, yang dibutuhkan anak untuk menunjang tumbuh kembang anak.
- Mengurangi pemberian susu sapi pada anak
Sembelit bisa diakibatkan karena anak mengalami intoleransi laktosa atau alergi terhadap susu sapi yang dikonsumsinya. Untuk anak yang mengalami sembelit setelah mengkonsumsi susu sapi, maka sebaiknya hentikan pemberian susu tersebut pada anak untuk sementara waktu.
- Memastikan asupan cairan tubuh anak terpenuhi
Anak yang kekurangan minum, biasanya tekstur fesesnya akan menjadi lebih keras, sehingga akan lebih sulit untuk dikeluarkan saat buang air besar (BAB). Asupan cairan anak yang cukup akan membuat tekstur feses menjadi lebih lunak, sehingga saat anak buang air besar akan menjadi lebih mudah.
- Mengajak anak agar tetap melakukan aktivitas
Untuk menjaga pergerakan usus dan merangsang proses pencernaan, anak perlu didorong untuk aktif bergerak, setidaknya anak diberikan waktu bermain secara aktif selama 30 sampai 60 menit setiap harinya.
- Membiasakan anak ke toilet (Toilet Training)
Toilet training atau membiasakan anak untuk ke toilet, hal ini baik dilakukan apalagi ketika anak merasa ingin buang air besar (BAB). Kebanyakan dari anak-anak akan cenderung menahan untuk pergi ke toilet, karena takut ke toilet sendiri atau bahkan anak cenderung merasa tidak nyaman dengan keadaan toilet.
- Penanganan Farmakologi
Penanganan secara farmakologi bisa dilakukan dengan cara menggunakan obat pencahar. Obat pencahar mempunyai berbagai bentuk sediaan yaitu, tablet, cair, bubuk dan enema. Berdasarkan cara kerjanya, obat pencahar dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
- Obat sembelit pelunak feses
- Obat pencahar laktulosa berbentuk sirup, sehingga dapat dicampur dengan minuman kesukaan anak. Obat dengan senyawa aktif laktulosa dapat membantu melunakkan feses sehingga memudahkan feses keluar dari usus ketika buang air besar. Obat ini membantu menekan penyerapan air secara berlebihan dari feses.
- Obat pencahar berbentuk enema yang pemakaiannya langsung dimasukkan ke dalam dubur, obat jenis ini bekerja efektif dalam melunakkan feses yang keras dan melicinkan jalur keluarnya feses, sehingga feses lebih mudah dikeluarkan. Obat jenis ini tersedia dalam kemasan tube sekali pakai yang terjaga kebersihannya. Kandungan aktif yang terdapat pada sediaan enema biasanya adalah natrium lauril sulfoasetat, natrium sitrat, sorbitol, dan polietilen glikol 400 atau PEG 400. Natrium lauril sulfoasetat berfungsi untuk melancarkan proses keluarnya feses dengan cara meningkatkan penyerapan air di usus besar. Natrium sitrat dan sorbitol berfungsi untuk meningkatkan kadar air dalam feses, sehingga feses akan menjadi lunak dan feses mudah dikeluarkan. Polietilen glikol 400 atau PEG 400 berfungsi untuk melumasi rektum mrnjadi licin sehingga feses mudah keluar. Keunggulan dari obat sembelit enema adalah bekerja dengan cepat (10 – 15 menit setelah obat digunakan), tidak menyebabkan perut melilit, higienis karena kemasan sekali pakai, dan dapat digunakan oleh semua usia mulai dari balita, anak-anak, dewasa sampai lansia, serta dapat digunakan untuk ibu hamil dan ibu menyusui.
- Obat sembelit pendorong feses
Obat sembelit pendorong feses bekerja dengan cara merangsang pergerakan usus dan mengeluarkan feses. Bisacodyl merupakan contoh dari obat golongan ini. Pemberian obat jenis ini sebaiknya diberikan pada anak saat malam hari sebelum tidur, sehingga anak bisa buang air besar (BAB) pada pagi harinya. Bisacodyl bekerja sebagai stimulan yang memberikan rangsangan enterik yang menyebabkan terjadinya kontraksi di usus besar ketika buang air besar. dapat membantu membersihkan usus besar dan dapat melunakkan feses sehingga lebih mudah keluar saat buang air besar. Bisacodyl bisa digunakan pada anak mulai usia 6 tahun keatas. Untuk anak dibawah usia 6 tahun, ibu hamil dan ibu menyusui dianjurkan untuk berkonsultasi kepada dokter sebelum mengkonsumsi obat pencahar jenis ini.
Lihat Produk: Microlax Gel & Microlax New Packaging
Leave a reply